Catatan Gelembung Mimpi
Catatan informasi seorang perantara tentang gelembung mimpi yang dikumpulkan sebelumnya, lalu dijual pada Dokter Edward.

Catatan Gelembung Mimpi

....

Sama seperti sebelumnya, aku sedang dalam perjalanan ke "Moment of Daybreak" untuk mengumpulkan dan memperbaiki dunia mimpi yang belum pernah ditemukan sebelumnya, siapa tahu Dokter Edward bakal tertarik.
Tentu saja aku tidak khawatir bakal pulang dengan tangan kosong — "Moment of Daybreak" tidak pernah bikin aku kecewa.
Orang-orang di sini memang sibuk sekali, mereka hanya jalan menunduk dan tidak sadar akan keindahan langit di atasnya. Itu sebabnya mimpi begitu memabukkan — Benar juga. Kita jadi lebih romantis waktu menggambarkan hal-hal yang tidak kita pahami.

Tapi sudah cukup banyak yang kudapatkan meski belum sampai di tempat tujuan.
Ada seorang tamu yang naik ke Radiant Feldspar di "Blue Hour" dan menjual gelembung mimpi tentang bajak laut. Dalam gelembung mimpi itu, dia jadi seorang bajak laut dengan masa lalu kelam yang mengarungi petualangan demi petualangan di tujuh samudra.
Tentu saja sekarang sudah kedengaran seperti topik yang membosankan, tapi tokoh utamanya punya latar belakang yang menarik — Karena tidak punya garis nasib di telapak tangannya, waktu sudah dewasa, dia gores tangannya dengan pisau untuk membuat garis nasibnya sendiri.
Latar belakang inilah yang jadi alasanku membeli gelembung mimpinya. Tapi sebelum aku pergi ke tempat Dokter Edward, masih harus kupoles dulu — Gelembung mimpi ini kekurangan unsur emosi, aku rasa tidak cocok dengan selera orang muda.

Oh ya, di kapal ini aku juga ketemu orang aneh yang mengaku sebagai sutradara. Meski kelihatannya seperti orang yang mengidap penyakit jiwa, tapi mimpi-mimpinya menarik sekali.

Gelembung Mimpi Pertama:
Dalam gelembung mimpi ini, tokoh utamanya membawa keong raksasa dengan asal-usul yang misterius dan mengisinya dengan material yang dinamakan "air kehidupan". Sesusah apa pun kondisinya, cukup dengan satu tetes, air itu bisa memulihkan kehidupan di seluruh planet. Seperti mengemban misi yang mulia, dia terus berkelana dan menyebarkan kehidupan.
Setiap berselang beberapa saat, dia akan kembali ke sumber air kehidupan, lalu memenuhi keong yang dia bawa ke mana-mana itu — Sumber air itu terlihat seperti air terjun raksasa yang mengalir ke jurang tak berdasar.

Waktu menjual gelembung mimpinya, dia bilang, "Kamu sekarang akan mencintai aliran air."

Gelembung Mimpi Kedua:
Dalam gelembung mimpi ini, tokoh utamanya selalu menjaga sebuah sangkar burung yang ajaib. Setiap berselang beberapa saat, akan ada burung yang tiba-tiba terlahir begitu saja di dalamnya. Sedangkan tokoh utamanya cukup menanyakan tujuan mereka dan membukakan sangkar untuk "mengembalikan" mereka ke langit.
Tujuan yang disebutkan bermacam-macam dan sering kali sulit untuk dipercaya. Misalnya, ada seekor burung yang sebelum pergi mengaku akan terbang ke dalam api penciptaan dunia.

Waktu menjual gelembung mimpinya, dia bilang, "Kamu sekarang akan mencintai langit."

Gelembung Mimpi Ketiga:
Dalam gelembung mimpi ini, tokoh utamanya berkelana di tengah hutan belantara yang tidak bertepi dan terus-menerus memetik bunga — Bunga-bunga itu di luar pengetahuanmu, bahkan di luar bayanganmu.
Konon pria yang mengaku sutradara itu sengaja menyuruh pemimpinya untuk bangun karena khawatir pemimpinya akan menemukan rahasia alam semesta di ujung hutan belantara itu.

Waktu menjual gelembung mimpinya, dia bilang, "Kamu sekarang akan mencintai daratan."

Gelembung mimpi terakhir ... ditutup rapat-rapat. Sekeras apa pun aku mencoba, aku tidak bisa mengintip isinya.
Aku masih bimbang mau membukanya atau tidak, karena ....

Waktu menjual gelembung mimpinya, dia bilang, "Jangan pernah dibuka, kamu harus jatuh cinta pada misteri."