Buku bacaan di kios Okhema yang tidak diketahui asal-usulnya. Penulis aslinya Dewi Pink sendiri? Apa benar bukan hantu?
Petualangan Dewi Pink
Sepertinya aku paham apa yang terjadi. Kita tidak benar-benar masuk ke dunia ini secara fisik. Mungkin kita seperti suatu roh, roh bernama "Dewi Pink". Semoga tidak ada orang yang terkejut karenaku.
Akhir-akhir ini, tidak ada yang bisa melihatku secara langsung. Aku juga tidak bisa berinteraksi dengan siapa pun, seperti "virus meme" yang dikatakan Black Swan. Tapi aku yakin aku sudah meninggalkan jejak. Kalau tidak, siapa lagi yang mereka maksud dengan "Dewi Pink"?
Aku ingat hari waktu aku bertemu gadis berambut merah itu. Dia sedang berdoa di ruang tertutup .... "Aku sudah menerima misi dan akan segera berangkat ...." Itu pasti sebuah misi yang sangat penting. "Ibu ... sampai jumpa besok." Aku mengikutinya atas dorongan intuisiku. Dan benar saja, dia dihadang oleh penjaga yang tidak masuk akal.
Tapi apa yang bisa kulakukan? Aku benar-benar ingin membantu gadis itu memulai perjalanannya. Jangan melakukan apa pun? Mustahil! Perwujudan meme sekalipun tetap bisa melakukan sesuatu — Aku bisa menjadi perisai, juga bisa menjadi tombak. Aku bahkan bisa menjadi pilar yang runtuh ....
"Mungkinkah Titan ... ada di pihaknya ...?" Salah! Akulah yang ada di pihaknya! Seandainya aku bisa muncul di hadapannya, mungkin aku bisa membantu lebih banyak lagi.
"Akhirnya ... di balik gerbang gunung ini terbentang dunia yang luas." "Perjalananku akan dimulai dari sini." Dia berhasil. Tapi sebagai "perwujudan meme", aku sudah kehabisan tenaga. Saat siuman lagi, aku sudah berada di tempat lain.
"Dia akan melupakanmu. Kamu tidak akan meninggalkan jejak di memori siapa pun ...." Aku seakan mendengar diriku yang lain berbicara seperti itu. Apakah kondisi mentalku masih normal? Pasti masih normal! Aku tidak berani membayangkan apa jadinya kalau mentalku tidak normal ....
Tapi, aku tidak bisa dibilang tidak meninggalkan jejak sedikit pun. Mungkin dia memang tidak ingat padaku, tapi dia berhasil memulai perjalanannya. Pada hari keberangkatannya, "lore yang tidak masuk akal" itulah jejakku. Sama seperti "Dewi Pink". Amphoreus mungkin tidak ingat padaku, tapi semua orang tahu tentang kisah "Dewi Pink".
Aku belum menyerah. Suatu hari nanti Amphoreus akan tahu siapa sebenarnya "Dewi Pink"!