Terbuka saat Level Karakter mencapai Lv. 20
"Graey, lihat di dalam salju, ada anak kecil!"
Graey dan Nick berjalan ke depan dengan hati-hati, lalu menggendong bayi yang wajahnya merah dan menangis tanpa henti.
Dia memiliki nama yang indah, dalam bahasa kuno "Aeragan-Epharshel", artinya adalah sebuah pistol yang sudah terisi.
Dia tumbuh besar dengan cinta kasih Graey dan Nick, juga bermain dan tumbuh besar bersama dengan saudara-saudaranya yang lain. Mereka semua berasal dari tempat yang berbeda, tapi sekarang mereka sudah menjadi bagian dari daratan yang luas ini, "Aeragan-Epharshel".
Graey mengajarinya tentang tanaman, burung, dan sungai, sedangkan Nick mengajarinya cara menjinakkan kuda, dan menggembala sapi serta kambing. Dia yang masih kecil menunggangi kuda poninya melintasi sungai, dan menggiring sapi serta kambing ke padang rumput yang subur bersama dengan Nick di bawah cahaya matahari. Di bawah awan yang indah, Nick selalu bernyanyi. Setiap kali mendengar nyanyiannya yang unik, dia juga akan ikut bernyanyi dengan suara yang lantang dan ceria, sambil menendang perut kuda poninya supaya berlari lebih cepat, membawa suara tawa mereka ke tempat yang lebih jauh.
Anak-anak angkat Graey dan Nick semakin bertumbuh besar, dan punggung mereka semakin membungkuk.
Dia menjadi koboi dan menguasai semua kemampuan berburu. Mereka berlarian di alam belantara yang penuh dengan debu, bertempur dengan para bandit, berdagang dengan karavan, dan bersaing dengan binatang untuk bertahan hidup.
Dia sudah pernah merasakan hampir mati, pernah merasakan pahitnya balas dendam pada geng musuh, pernah melihat teman-temannya tewas karena peluru, dan seluruh keluarganya hancur dalam sekejap ... Dia sudah kehilangan banyak orang yang dia cintai, juga mendapatkan banyak hal. Pada akhirnya, dia berhasil mendapatkan status dan kehormatannya saat ini berkat keberaniannya.
Sekarang dia menjadi sangat jarang bertemu dengan saudara-saudaranya itu, tapi dia tahu mereka baik-baik saja.
Di malam yang gelap, saat dia menatap langit dan memikirkan dunia yang lebih besar, terdengar suara tangisan yang kencang di tengah keheningan malam.
Dia pun mengikuti sumber suara tersebut, lalu melihat seorang bayi yang wajahnya sangat merah dan menangis tanpa henti. Dia tidak tahu harus berbuat apa, tapi pada akhirnya dia menggendong bayi itu. Dan sama seperti Graey pada waktu itu, dia membawa bayi itu pulang ke rumahnya.
Suara kasar Nick bergema di telinganya.
"Air di sini selembut anggur berkualitas,
dan salju di sini sedingin pisau.
Tempat ini adalah
dunia yang terbaik."