Dr. Ratio

Seorang sarjana yang lugas dan egois dari Intelligentsia Guild, sering menyembunyikan wajahnya dengan patung ukiran kepala dari gipsum yang aneh.
Dia telah menunjukkan kecerdasannya yang luar biasa sejak masih belia, namun kini ia menganggap dirinya "orang awam".
Yakin bahwa kecerdasan dan kreativitas bukanlah milik eksklusif para jenius, ia berkomitmen untuk menyebarkan pengetahuan ke seluruh alam semesta dan menyembuhkan penyakit membandel yang disebut dengan kebodohan.

Veritas Ratio yang menyebut dirinya sendiri "Dr. Ratio" ini memang kontroversial seperti penelitiannya. Di kampung halaman Ratio, setidaknya ada delapan film dokumenter yang menceritakan tentang legendanya. Dalam belasan memoar tentang dirinya, ada banyak sekali pendapat, tapi tidak ada yang cukup meyakinkan. Untuk menutupi kekurangan ini, penulis pergi mengunjungi Profesor Rond yang berperan penting dalam kehidupan Ratio. Karena sudah lanjut usia, Profesor Rond tidak dapat berbicara dengan normal. Tapi saat penulis menyebut nama Ratio, dia langsung menjadi sangat antusias. Dengan bantuan keluarga dan muridnya, penulis mendapatkan sebuah surat rekomendasi yang sudah menguning, tapi masih tersimpan dengan baik.

"
Kepada Komite Penerimaan Universitas Veritas Pertama yang terhormat,

Aku Rond, profesor yang sudah pensiun dari jurusan matematika Universitas Kebebasan Galaksi. Mengingat reputasi Universitas Veritas Pertama dalam mendidik orang-orang berbakat, saya ingin merekomendasikan seorang pelajar yang bernama Ratio untuk melanjutkan studinya ke Universitas Veritas Pertama. Meski Ratio saat ini adalah seorang murid sekolah menengah, tapi kemampuannya dalam bidang matematika, fisika, bahkan filsafat sudah jauh melebihi persyaratan mengikuti pendidikan sarjana di universitas pada umumnya.

Selama masa belajarnya, Ratio berhasil memecahkan persamaan matematika yang rumit dalam waktu yang jauh lebih cepat dari yang diharapkan. Mahasiswa sarjana di kelas saya bahkan tidak bisa memahami konsep-konsep itu. Karena penasaran, saya diam-diam membagikan manuskrip tentang Dugaan Rond kepadanya. Meski saya adalah pengusung dugaan itu, tapi saya belum berhasil membuktikannya. Setelah diskusi selama beberapa hari, dia mengutarakan sebuah pemikiran yang ajaib dan mengejutkan, lalu berhasil menyelesaikan argumen yang terakhir. Makalah ini akan diterbitkan dalam waktu dekat, Anda akan percaya dengan kata-kata saya setelah membacanya.

Dalam komunikasi dengannya selama ini, Ratio menunjukkan persepsi, rasa ingin tahu dan kreativitas yang luar biasa. Setiap hari dia akan bangun pagi untuk berlatih dan langsung menyelam ke dalam lautan pengetahuan. Menurut saya, dia adalah orang yang paling cocok dengan konsep universal tentang orang jenius. Dia sangat antusias dan bersemangat, bakatnya benar-benar ... alami.

Karena sekolah di sini tidak dapat memberikan pengajaran dengan tingkat yang lebih tinggi, saya harap Universitas Veritas Pertama bersedia menerima Ratio untuk melanjutkan studinya di sana. Saya jamin dengan reputasi saya, dia pasti akan mencapai prestasi yang melampaui pencapaian di zaman ini dan mengharumkan nama Universitas Veritas Pertama di seluruh alam semesta.

Hormat saya,
Rond
Kalender Filsuf ██-██-██
"

Dikutip dari "Kebijaksanaan Sebagai Keistimewaan: Membongkar Rahasia Dr. Ratio" halaman ke-9.

Setelah mendapatkan gelar doktoral yang ke-8, Ratio mendapatkan gelar kehormatan tertinggi di Universitas Veritas Pertama yang sudah kosong selama dua Era Amber. Bahkan bertahun-tahun kemudian, gelar ini tetap menjadi pencapaian tertinggi dalam sejarah Universitas Veritas Pertama. Pada saat ini, Ratio sudah menjadi tokoh terkemuka di kalangan masyarakat, tapi guru dan teman-teman di sekitarnya tetap memiliki pandangan yang berbeda-beda. Berikut data elektronik berharga yang berhasil didapatkan oleh penulis:

"
Tren Kampus:
1. #Gelar Kehormatan Tertinggi Untuk Veritas Ratio#
Dibaca (2.500) Komentar (145)
Detail:
Gelar kehormatan tertinggi di universitas ini yang sudah kosong selama dua Era Amber akan diberikan kepada Veritas Ratio sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya yang luar biasa di bidang biologi, kedokteran, teologi alam, filsafat, matematika, fisika, ilmu mekanik dan lainnya. Karena prestasinya yang luar biasa dalam studi energi planet, Veritas Ratio akan langsung mendapatkan kualifikasi untuk mengajar.

Profesor Velita, Jurusan Matematika:
Selamat untuk Ratio! Ketekunan dan kecerdasannya layak mendapatkan semua penghargaan! Aku masih ingat dia mengenakan penutup kepala untuk memisahkan diri dari semua gangguan eksternal supaya bisa berkonsentrasi untuk berpikir. Berapa banyak orang yang sanggup melakukannya? Meskipun aku pernah jadi dosennya untuk sekian waktu, tapi mungkin aku yang lebih banyak belajar darinya. Ketulusan dan kejujuran Ratio membawa suasana baru di Universitas Veritas Pertama. Kita harus berterima kasih padanya!
Setuju (1.000+) Menolak (2)
Pemalas Jurusan Filsafat:
Kamu masih belum masuk Genius Society?
Setuju (850) Menolak (5)
Fisika Itu Indah:
Dengar-dengar ada anak anggota parlemen yang ikut belajar saat Ratio jadi asdos. Dia melempar uang ke Ratio, supaya Ratio bisa meluluskannya dari mata kuliah itu. Akhirnya dia dimarahi dan dilempar keluar dari kelas. Iya, kamu tidak salah baca. "dilempar" ... Dia benaran sangat kuat ....
Setuju (550) Menolak (112)
Pengeruk Reksa Dana:
Aku pernah ikut kelasnya saat dia jadi asdos. Aku tidak mengerti apa-apa. Aku bertahan sampai akhir dan untung masih dapat nilai 0, bukan dapat nilai minus ....
Setuju (448) Menolak (37)
Wisatawan di Negeri Langit:
Orang yang pernah dimarahi oleh Ratio harus pilih setuju!
Setuju (330) Menolak (110)
Kucing Bisa Mati Kalau Dengar:
Dengar-dengar dia juga pakai penutup kepala saat sedang mandi?
Setuju (220) Menolak (10)
Ayo Ikut Abang:
Biasa saja ah, aku juga bisa kalau rajin ....
Setuju (1) Menolak (1.000)
...
Kamu mungkin suka:
2. #Gelar Doktoral Veritas Ratio yang Ke-8#
3. #Veritas Ratio Muncul di Buku Cetak#
4. #Apakah Veritas Ratio Orang Gila?#
"

Berdasarkan data, Ratio mengajar 52 mata kuliah selama menjadi profesor. Dia terkenal dengan gaya mengajar yang serius dan menantang. Tingkat kelulusan mata kuliahnya tidak lebih dari 3%. Hampir semua mahasiswa yang berhasil lulus dari mata kuliahnya akhirnya menjadi pakar dan cendekiawan dalam bidangnya.
...
Dikutip dari "Kebijaksanaan Sebagai Keistimewaan: Membongkar Rahasia Dr. Ratio" halaman ke-82.

Semua orang menduga Ratio ingin bergabung dengan Genius Society, meskipun dia sendiri belum memberikan tanggapan terhadap hal ini. Kendati demikian, sehebat apa pun prestasi yang dicapai oleh Ratio, Nous tidak pernah menanggapinya. Lama-kelamaan, hal ini menjadi topik hangat yang diperbincangkan di kalangan akademisi. Penulis berhasil menghubungi Margaret, mantan asisten Ratio, dan mendapatkan kesaksian berharga berikut.

"Tuan Ratio tidak pernah membahas tentang Genius Society, tapi ada satu hal yang sampai sekarang pun aku masih ingat ... Saat aku masih menjadi asistennya, pekerjaan utamaku adalah menerima dan mengirim surat dari berbagai penjuru alam semesta, serta mengurus semua interaksinya dengan dunia luar."

"Suatu hari aku menerima surat dari IPC. Kurang lebih saat ... senjata anti-bintang yang diteliti Tuan Ratio selama bertahun-tahun berhasil lolos uji coba. Undangan IPC terlihat benar-benar resmi, jadi aku semangat sekali saat menyerahkannya pada Tuan Ratio, tapi dia ... malah tidak bilang apa-apa. Meskipun terhalang oleh kepala gipsum itu, tapi aku tetap bisa merasakan keheningannya. Akhirnya dia minta aku untuk keluar. Saat aku menutup pintu, aku bisa mendengar hembusan napasnya yang berat dan suara tawanya yang mengejek .... Kalau tebakanku, mungkin dia menyimpulkan kalau dia akan tidak bisa masuk Genius Society lagi ...."

"Kalau cerita selanjutnya, kamu sudah tahu. Tapi menurutku, dia memang jenius. Ciptaannya berhasil membuat banyak dunia jadi maju. Memangnya seorang sarjana yang menyembuhkan alam semesta ditakdirkan untuk kalah dari orang yang kejeniusannya terbatas dalam menara gadingnya sendiri? Maaf, aku agak terbawa emosi. Kalimat ini dihapus saja ya."

Menurut pengamatan penulis, di antara para pendukung Dr. Ratio, banyak orang yang merasa iba padanya seperti Margaret. Di mata mereka, Genius Society yang tidak mau menerima orang seperti Ratio adalah bentuk keanehan dan kemunafikan para "jenius".

Dikutip dari "Kebijaksanaan Sebagai Keistimewaan: Membongkar Rahasia Dr. Ratio" halaman ke-150.

Banyak orang yang beranggapan bahwa setelah bergabung dengan Intelligentsia Guild, Ratio akan mengubah sifatnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan akademi yang mengutamakan kepraktisan, kedamaian dan kesederhanaan. Tapi penulis harus akui bahwa Ratio masih Ratio yang dulu. Berikut catatan internal yang dikutip oleh penulis:

"
Mahasiswa: Veritas Ratio
Subjek: Epistemologi Logika
Ketua Komite: Roseth
Juru Tulis: Morriway
Catatan Sidang:
Roseth: "Tuan Ratio, makalahmu benar-benar luar biasa. Terima kasih atas penjelasanmu. Sekarang waktunya untuk mengajukan pertanyaan."
Seluruh ruangan menjadi hening.
Roseth: "Kalau begitu ... Biar aku dulu yang tanya, Tuan Ratio."
Roseth: "Aku sangat setuju dengan pandangan pokokmu, tapi aku masih tidak paham dengan salah satu penjelasan di dalamnya."
Veritas Ratio: "Setiap kali ada yang setuju denganku, aku selalu merasa aku pasti salah."
Roseth: "Pertanyaanku: Kenapa kamu bisa merasa kalau pengetahuan itu semacam keistimewaan?"
Veritas Ratio: "Profesor Roseth, kalau kamu bertanya begini, berarti kamu tidak paham makalahku dan tidak mengerti metode deduksi yang kugunakan."
Veritas Ratio: "Tapi kalau mau dijawab secara sederhana, kamu justru bisa jadi contoh. Kamu tidak paham pandanganku, itu jadi bukti kalau pengetahuan itu tidak bisa dimiliki oleh semua orang."
Veritas Ratio: "Kalau kebodohan itu semacam penyakit, tugas sarjana adalah memusnahkannya dan menyembuhkan alam semesta."
Veritas Ratio berjalan menuju podium dan menghadap orang-orang: "Jadi kalau kita tidak peduli dengan kebodohan orang lain, kita sama saja dengan orang yang tidak bermoral. Kalau kita mau menyebarkan pengetahuan, kita harus membuat orang-orang sadar akan kebodohannya sendiri. Tentu saja, termasuk para sarjana di Intelligentsia Guild."
Roseth mengangkat bahunya dan tersenyum kecut.
...
Veritas Ratio turun dari podium diiringi sorak-sorai penonton.
Kesimpulan Sidang: Tangan yang antusias memegang pedang yang dingin, mungkin itu kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan Tuan Veritas Ratio. Dia menggabungkan logika, semangat dan seni mengkritik. Dia sudah menunjukkan cara berpikir dan bertindak seorang intelektual dalam menghadapi ketidaktahuan. Kami yakin, bergabungnya Tuan Ratio akan membawa keuntungan yang besar bagi Intelligentsia Guild.
Keputusan Penguji: Lulus.
"

Di dalam Intelligentsia Guild beredar rumor tentang "Dewan Duniawi". Kabarnya, organisasi misterius ini beranggotakan orang-orang terpintar dari Intelligentsia Guild. Sedangkan Ratio yang menyebut dirinya sendiri "orang duniawi" pun seakan-akan membuktikan kebenaran rumor ini. Mengingat masalahnya dengan Genius Society, nama ini tentu akan membangkitkan imajinasi orang-orang. Sebagai kebalikan dari kata jenius, kata duniawi biasanya identik dengan kerja keras dan pengorbanan yang harus dilakukan oleh orang-orang biasa untuk dapat menyamai orang-orang jenius. Sebenarnya apa tujuan Ratio menyebut dirinya sebagai orang duniawi? Sebuah bentuk kemunduran, ejekan, atau pernyataan perang? Tapi biar bagaimanapun juga, dedikasinya untuk mengobati penyakit pikiran dengan pengetahuan, membuatnya layak untuk menyandang nama "Dr. Ratio".
....

Dikutip dari "Kebijaksanaan Sebagai Keistimewaan: Membongkar Rahasia Dr. Ratio" halaman ke-230.