Terbuka saat Level Karakter mencapai Lv. 20
Rainsoar Lake, Yaoqing.
Di tengah rintik hujan, bunga telepok kuning bermekaran dan ikan-ikan berlompatan. Danau subur dengan teratai dan kastanye air, kura-kura tua pun sering berjemur di tepinya yang berbatu.
Seorang pemuda Foxian memikul keranjang obat sambil mendayung sampan. Rintik air hujan mengalir turun melewati daun telinganya dan menetes perlahan-lahan.
Sambil memetik bunga telepok dan memilih teratai, dia mengupas padi liar muda dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
"Manis dan lembut, menyegarkan dan lezat ...."
Sesudah memetik, dia mendayung sampan ke tepi danau, lalu berganti pakaian dokter.
....
Di rumah sakit, uap mengepul dan aroma harum menyebar memenuhi ruangan.
"Denyut nadimu sudah lebih baik dari sebelumnya, cuma kamu masih kurang nutrisi. Bagaimana kalau kamu coba obat baruku?"
Dia menyingkirkan bantal alas pergelangan tangan dan jarum-jarum emas, lalu mengeluarkan serangkaian alat medis baru sambil tersenyum.
Orang tua melihat kuali besi berkotak sembilan di atas meja dan tersenyum pahit.
"Orang lain seumur hidupnya mungkin nyaris bisa menciptakan beberapa obat baru, tapi kamu satu hari saja sudah bisa ciptakan beberapa macam."
"Guru bisa saja. Resep obat kuali ini namanya 'Persegi Sembilan Kotak'. Cara buatnya gampang, tapi khasiatnya manjur sekali."
Dia mengeluarkan bahan-bahan makanan dari keranjang obat, lalu mengirisnya setelah dicuci. Sementara itu, kaldu di dalam kuali pun mulai mendidih.
"50 gram euphorbia, 3 mace kayu pahit, dan 0,2 gram cistanche. Direbus dengan tulang besar dan dipadukan dengan kerang laut untuk menghilangkan rasa pahitnya, berkhasiat untuk menenangkan pikiran dan membuat tidur lebih nyenyak." "Irisan daging ikan cobitidae dan kakap ini bersifat hangat dan bisa menambah darah. Cukup dicelupkan dua sampai tiga detik saja."
"Jamur hijau, daun teh jarum perak, dan akar teratai salju ini ... aku tanam dan pupuk dengan ampas obat-obatan di Rainsoar Lake. Selain segar dan enak, tanaman-tanaman ini juga memiliki khasiat obat."
Irisan daging ikan yang transparan itu masuk ke dalam sup yang mendidih. Guru dan murid itu pun menikmati hidangan dengan lahap, mengusir kelembapan hawa dingin musim hujan.
Ketika sedang makan, orang tua itu meletakkan sumpitnya, seolah-olah dia menyadari sesuatu.
"Hidangan 'Persegi Sembilan Kotak' ini ... Sepertinya ada maksud lain yang ingin kamu sampaikan."
Dia berdiri dan memberi hormat dengan serius.
"Guru memang hebat. Mengenai keputusan untuk bergabung ke Alchemy Commission, aku sudah pertimbangkan dengan matang."
"Meski Alchemy Commission memang bagus, tapi tidak sejalan dengan keinginanku untuk selamatkan dunia. Saat ini tempat yang paling butuh bantuan medis adalah medan pertempuran Yaoqing.
"Sedangkan dari begitu banyak penggiat medis di Aliran Ranzhi, hanya kita yang tekankan obat dan makanan dari sumber yang sama untuk mengobati derita penyakit dengan makanan lezat ... Obat 'Persegi Sembilan Kotak' ini praktis dan gampang buatnya, bisa hilangkan hawa dingin dan lembap dalam tubuh. Aku memang ciptakan metode ini untuk di medan pertempuran.
"Nyawa manusia lebih penting. Kalau obatku bisa selamatkan mereka, itu juga bentuk baktiku pada Alchemy Commission."
Orang tua itu seperti ingin menasihatinya, tapi akhirnya dia tetap mengurungkan niatnya.
"Medan pertempuran adalah tempat yang sangat dingin. Jangan lupa ... bawa bahan makanan yang bersifat panas sebelum kamu berangkat."