Terbuka setelah menyelesaikan Misi Trailblaze "Wahai Pahlawan, Mainkan Lagu Kemenangan Era Penciptaan"
Sang dewa yang mengayunkan tombak petir terjerumus dalam kegilaan. Dalam pertempuran yang disebut "Pertikaian" itu, pria itu dan rekan-rekannya memberikan pelepasan terakhir bagi dewa gila tersebut.
Di arena debat tempat benih api "Rasionalitas" diperebutkan, pria itu berdiri menghadapi guru lamanya, menjadi saksi atas sebuah eksekusi yang kejam.
Ketika medan tempur berpindah ke "Langit", pria itu menapaki jembatan pelangi dan menembus kabut dengan cahaya mentari terik, menerangi jalan berbahaya di depan.
"Wahai Penyelamat, tuntunlah langkah kami."
Mendengar kata-kata sang penenun yang menenangkan, hatinya malah dipenuhi kepedihan. Namun, dia tidak ingin menunjukkan kekhawatiran di hadapan orang banyak.
Sang putra mahkota yang telah menanggung puluhan ribu kematian pulang ke tanah airnya, dan memercayakan bangsa Kremnos kepadanya.
"Tenang, aku akan menjaga mereka untukmu."
Sang peramal yang telah memecah dirinya menjadi ribuan wujud kini telah habis terkikis, dan pria itu mengambil alih sumpah yang diikrarkan sebelum sang peramal memulai perjalanannya.
"Guru Tribbie, aku akan saksikan ... hari esok yang dipenuhi bintang dan bulan."
Sang sarjana menerjang kematian demi mencari kebenaran, sementara sang Maiden merangkul takdir kesepian.
"Di kehidupan berikutnya, kebenaran pasti akan terungkap, dan kematian beserta kehidupan ... akan mengalir sebagaimana mestinya."
Sang penenun tertidur lelap di kolam emas, dan sang pencuri yang lincah menghentikan langkahnya dengan penuh penyesalan. Sang penyembuh yang menetap di langit tidak akan pernah bisa kembali lagi ke bumi.
"Dengan tubuh ini sebagai bahan bakar, aku akan ... menjadi kobaran api yang menerangi dunia baru."
Pria itu tak bisa menangis. Hanya rasa perih yang mengoyak dada, yang dia ukir dalam ingatan.
Memanggul harapan semua orang, pria itu tertatih menuju puncak gunung tempat matahari terbit.
Dia percaya suatu hari nanti, cahaya fajar akan menembus malam Amphoreus yang panjang.
"Namun jika fajar tidak pernah ada ...."
Dia sudah berkali-kali menanyakan dirinya sendiri.
Kini, menuju akhir yang menyala dan tak kenal ampun, dia mengukir satu nama terakhir — "Phainon" ....
"Maka biarlah amarah membakar tubuh ini menjadi mentari yang menyala terang di hari esok!"
->->->->->->->->->->->->->->
>>>Riwayat Pemanggilan
[Kalkulasi ke-597]
....
Permintaan: "Menjadi orang yang menjawab panggilan dunia dan memikul harapan semua orang."
Respons: "Seseorang yang sepenuhnya sendirian."
Progres: 0,096%
....
[Kalkulasi ke-8.128]
....
Permintaan: "Sekalipun hanya ada baja yang telah berkarat, gunakanlah untuk mempertahankan rumahmu!"
Respons: "Bekas luka yang tidak berarti."
Progres: 1,34%
....
[Kalkulasi ke-16.256]
....
Permintaan: "Para Keturunan Chrysos telah berkumpul. Perjalanan mengejar api resmi dimulai."
Respons: "Sebuah siklus tanpa akhir."
Progres: 2,89%
....
[Kalkulasi ke-496.000]
....
Permintaan: "Mulai Era Penciptaan Ulang dan sambut fajar baru Amphoreus."
Respons: "Sebuah █████ ███████████ yang sia-sia."
Progres: 32,47%
....
[Kalkulasi ke-33.550.337]
....
Permintaan: "▇▇▇▇ ingatlah ▇▇▇▇▇▇▇▇ pikullah ▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇ dunia baru ▇▇▇▇"
Respons: "▇▇▇▇ membakar ▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇▇ habis▇▇▇▇▇▇"
Progres: 99,81%
....
>>>Peringatan: Progres tidak dapat diperbarui