Trailblazer

Demi menghilangkan krisis yang disebabkan Stellaron, gadis/pemuda bernama Trailblazer memilih untuk bertualang dengan Astral Express.

Tidak banyak yang kamu ingat.
Kamu bukan berasal dari sini, juga bukan berasal dari tempat lain. Kamu bukan berasal dari mana-mana.
Hingga pada akhirnya, suara bisikan yang samar terdengar di telingamu. Bujukan yang sedih dan lembut itu, serta dorongan yang munafik itu ....
Benih sudah berakar. Kamu membuka matamu, dan orang yang berbicara itu sudah tidak ada.

Tapi suara itu semakin lama semakin jelas.
Ada rasa perhatian yang santai, dorongan yang tenang, desakan yang kuat, serta arahan yang lembut ....
Kamu melihat benang brokat sedang menenun hari esok.

Makhluk buas raksasa turun dari yang tidak terbatas.
Pupil mata berwarna emas menatap ke bawah dari kegelapan malam.
Kamu tidak akan lagi ditinggalkan oleh masa lalu.
Kamu masih akan merintis perjalanan yang panjang,
dan semua duri yang pernah kamu lewati akan menjadi jalanmu sendiri.

Pluit kereta berbunyi, mendoakanmu sukses mencapai masa depan yang akan segera tiba.
Dengan kehendakmu sendiri.

Kamu tiba di "Kota Pelestarian".
Setelah tirai salju, angin menusuk seperti pedang besi, tapi api kecil tetap menyala.
Dari kejauhan, tidak akan terdengar tanah yang sama-sama bergetar, hanya ada suara ratapan orang-orang yang menghadapi angin.

Setelah menghadapi musuh dari luar, kebekuan abadi, dan tanah yang terbelah, kerusuhan mulai terjadi di dalam benteng.
Kamu mencoba menawarkan bantuan, tapi malah ditolak.
Beberapa orang pernah merendahkan dan salah paham akan dirimu, tapi kamu tetap berdiri di samping mereka dan membantu mereka menemukan jalan mereka.
Semakin banyak orang yang mulai peduli dan mencemaskan dirimu. Mereka menghadapi kesulitan dan mencari solusi bagi orang yang menderita.
Pada akhirnya, mereka semua datang ke sisimu.

Di tengah es dan salju, kamu itu bagaikan api yang melindungi jiwa di dunia ini.
Meskipun kamu harus membakar dirimu sendiri sepanjang waktu ....