Terbuka saat Level Karakter mencapai Lv. 80
"Tanggal ▇▇ Bulan ▇▇▇
Mimpi semakin kabur ... Kata Hyacine, ini karena hal yang bisa diingat semakin sedikit.
Tapi hari ini, 'kami' tiba-tiba bermimpi tentang begitu banyak jalan. Langit sangat gelap, tapi tidak peduli ke arah mana kami pergi, kami tetap tidak bisa keluar ....
'Jangan takut, sang pemberani sudah datang!' Phai yang sangat kuat turun dari langit dan membantu kami mengusir monster.
'Guru, terbanglah ke depan.' Cas Kecil ungu mengepakkan sayapnya dan meniup terbang batu di depan.
'Bam bam!' Kekuatan rakun kecil abu-abu itu besar sekali !
'Hmph—' Singa merah melahap orang jahat itu!
Sungguh rekan baru yang bisa diandalkan! Mereka meneruskan obor dari orang di depan dan api menyala satu per satu, mengusir gelapnya malam.
Tapi nyala api obor di tangan kami semakin mengecil, jadi kami harus cepat melangkah maju!
Begitu kami berpikir demikian, tubuh kami mulai membesar, begitu besar hingga tanpa mengangkat tangan pun, kami bisa menyentuh langit. Kaki kami berendam di lautan biru, ujung jari kami mulai menumbuhkan daun hijau. Suara Trianne menjadi angin yang berhembus, menggoyangkan pasir di kejauhan. Trinnon bersandar pada gunung salju yang lembut, telinganya mendengar nyanyian nina bobo dari angin dan hujan!
Seperti itulah, kami terus berjalan, dan jalan di depan akhirnya tinggal satu saja —
Tidak jauh dari sana, langit berwarna mawar, dan tanah berwarna perak. Angin barat bertiup, memenuhi padang rumput dengan bunga yang bermekaran. Eh? Tempat ini terasa familiar, apakah di sini juga Amphoreus? Air dari mata air di pinggir jalan terasa semanis madu dan susu domba, dan buah-buahan di pohon bisa dipetik tanpa habis! Semakin maju, bulan dan bintang mulai muncul, itu adalah Ti█ yang sedang berlayar di atasnya! Di depan sana masih ada Ti█, Ti█, Ti█ ... Jadi semua orang sudah menunggu kami di garis akhir!
Lihat, ibu sedang menyambut kami dari kejauhan! Ibu melambaikan tangan dan tersenyum pada kami!
Apa kami harus pergi?
Ya. Suatu hari nanti, kami akan datang!
Tapi perjalanan kami belum berakhir!
Kalau begitu, sampai jumpa besok?
Kami pasti akan bertemu lagi 'besok'!
Ya, sampai jumpa besok."
— Sebuah buku harian dengan tulisan tangan yang berantakan