Sayap layang-layang kertas di tangannya patah, secara brutal mengingatkannya pada kematian tragis orang yang dikasihinya.
Dia berlutut di samping api perang, matanya penuh kesedihan.
"Jika kami hanya bisa diselamatkan olehmu, maka pengorbanan kami ...."
Langit masih megah dengan tembakan senjata.
Dia menatap ke langit, matanya penuh amarah.