Di celah-celah waktu, hanya detak jantungnya yang bergema.
Seperti malam-malam sebelumnya — menjaga dalam gelap, terlelap dalam senyap.
Dia menyimpan memori yang dipercayakan padanya dengan hati-hati.
Sang gadis memulai perjalanannya dari nol, mewarnai setiap tempat yang pernah disinggahinya dengan warna-warna cerah. Astral Express yang nyaman, rekan-rekan yang berkepribadian unik, planet-planet memesona yang berkilauan ... semuanya bagai mimpi indah yang enggan diakhiri.
"Perjalananku yang sebenarnya dimulai sekarang!"
Pernyataan sang gadis seolah terdengar di telinga.
Dia menatap langit berbintang di kejauhan, seberkas cahaya tengah mendekat.
Cahaya yang berasal dari Astral Express itu menyerupai bintang jatuh.
"Selamat malam, March ... Saat kamu terbangun nanti, ekspedisi perintisan akan berlanjut ♭"
Gelombang memoria menggulung, dan dia menyimpan harapan itu dalam-dalam di lubuk hatinya. Bisikan kecil dan cahaya mungil itu ....
Tak pernah dia lupakan.